IBNU KATSIR

  A. Pendahuluan

        Nama lengkapnya ialah ‘Imad al Din Ismail ibn Umar ibn Kasir al- Quraisy al-Dimasqy .beliau dilahirkan di Majdal (sebuah kota kecil di Basrah negri Syam)  pada tahun 700 Hijriyah  1300 Masehi. Ia merupakan ulama generasi Tabi,in yang dikenal sebagai salah seorang dari imam qira’at sab’ah..

Ibnu Katsir: Mufassir Multidisiplin - IBTimes.ID

 Sejak umur tujuh tahun (ada juga pendapat yang menyebutkan tiga tahun)ia sudah ditinggal oleh ayahnya . sejak saat itu ia diasuh oleh kakaknya (Kamal al-Din Abd Wahhab) di Damaskus. Dari sinilah Ibnu Katsir memulai pengembaraan ilmunya dengan bayak bertemu dengan ulama-ulama besar pada saat itu ,termasuk Syaikhul islam Ibnu Taimiah dan juga Bahas al Din al-Qasimi bin ‘ Asakir (w.723 H ) Ishaq bin Yahya Al-Amidi (W  728 H ). Beliau juga mendalami ilmi-ilmu keislaman lainnya. Selain dalam bidang tafsir Ibnu katsir juga sanagat menguasai bidang hadis,fiqih dan sejarah. Hal itu dibuktikan dengan banyak  karya-karyanya yang berkaitan dengan hal tersebut. Maka dari itu ,sangat wajar jika dia diberi gelar mufassir ,muhaddits faqih ,dan muarrikh. .

Ibnu katsir berasal dari keluarga yang taat beragama. Ayahnya seorang ulama yang terkenal di zamannya. Nama lengkap ayahnya adalah Syihab ad-Din Abu Hafs Amr ibnu katsir ibnu Zara  al-Quraisyi. Beliau keturunan Bani Haslah yang dihormati dan dikenal dengan kemuliaan mereka. Al mizzi guru Ibnu Katsir juga mempunyai kaitan nasab dengan Bani Haslah ini ,Al-mizzi telah menambah prediket al Quraisyi kepada Ibnu Katsir.

Ibnu Katsir dikenal sebagai seorang yang mencintai ilmu pengetahuan. Beliau pernah mempelajari kitab al-Bidayah yang merupakan kitab madzhab Hanafi. Dan sering menekuni ilmi nahwu ,ilmu bahasa dan syair-syair Arab sehingga mampu menciptakan sya’irya sendiri yang puitis. Beliau juga dikenal sebagai pengkhotbah yang bagus ,sehingga khotbahnya banyak diminati oleh manusia yang mendengarnya.

 Ibnu Katsir adalah seorang ulama yang beraliran ahlus sunnah wal jamaah dan mengikuti manhaj salafus saleh dalam beragama ,baik itu dalam masalah aqidah ,ibadah maupun akhlaq. Kesimpulan seperti ini dapat dibuktikan melalui hasil karyanya yang banyak, termasuk dalam tafsir al qur an al azim. Sifat yang dan kepribadian yang perlu diteladani ,bila berbicara tegas, sikapnya ramah dan penuh wibawa ,disegani orang,dan sangat berpengaruh ditengah masyarakatnya. Untaian kata-katanya begitu dalam dan sangat memukau ,fasih serta enak didengar. Jika didepan keluarganya ia tampak lembut dan dikalangan masyarakat selalu mencerminkan sikap dan budi pekerti yang luhur. Beliau adalah seorang yang rajin membaca dan luas ilmunya,ia menyibukkan diri dalam meniliti matan dan rijal hadis, menyusun tafsir dan mengarang buku. Beliau meninggal dunia pada hari Kamis tanggal 26 Sya,ban pada  tahun 774 Hijriyah dalam usia 74 tahun

B. Sosio Historis dan Karya Akademik

Ibnu katsir banyak belajar kapada ulama,dalam bidang hadis, ia belajar dari ulama Hijaz, ia memperoleh ijazah dari al-Wani. Ia juga dididik oleh pakar hadis dari Suriah yakni Jamamluddin al-mizzi yang kemudian menjadi mertuanya dalam waktu yang cukup lama ia hidup di Suriah sebagai orang yang sederhana daan tidak terkenal. Popularitasnya dimulai ketika ia terlibat dalam penelitian untuk menetapkan hukuman terhadap seorang zindiq yang didakwa menganut paham hulul (inkarnasi). Penelitian ini diprakarsai oleh gubenur Suriah Altun Buga al-Nasiri di akhir tahun 742 H / 1341 M

Sejak saat itu, berbagai jabatan penting didudukinya sesuai dengan bidang keahlian yang dimillikinya. Dalam bidang ilmu hadis, pada tahun 748 H/ 1348 M ia menggantikan gurunya Ibn Muhammad ad- Dzahabi sebagai guru di Turba Umm Salih (sebuah lembaga pendidikan). Dan pada tahun 756 H/1355 setelah Hakim Taqiuddin al-subki wafat, ai diangkat menjadi kepala dar al-hadis al-Asyrafiyah (sebuah lembaga pendiddikan hadis . kemudian tahun 768 H/ 1366 M ia diangkat menjadi guru besar oleh Gubenur Mankali Buga di Masjid Umayah Damaskus.

Ibnu katsir adalah seorang ulama yang memiliki berbagai disiplin ilmu,oleh karena itu kemudian ia diangkat menjadi guru besar di Basrah bagian utara,lalu pindah ke bagian timur kota Basrah ,di tempat ini banyak penganut madzhab Syafi’i. beliau banyak menimba ilmu dari shekh Taqiyyuddin al-faradhi. Kemudian beliau pun kembali ke Mijdal tempat dimana ia dilahirkan. Di sana beliau menghabiskan waktu untuk berbuat kebajikan dan mempebanyak mambaca al qur’an, menulis dan mengarang hingga akhir hayatnya.

Selama hayatnya ia telah menghasikan banyak karya tulis diantaranya tafsir al-Qur’an al-‘ azim dan karya-karyanya sebagian besar dalam bidang hadis dintaranya:

1.      Kitab Jami’ al- Masanid wa al-Sunan (kitab koleksi Musnad dan Sunnan )

2.      Kutub al-Sitttah (Enam Kitab Koleksi Hadis)

3.      At –Takmilah fi Ma’rifat al-Siqat wa ad-Du’afa wa la-Mujahal (Pelengkap untuk Mengetahui Para Periwayat yang Terpercaya ,Lemah dab Kurang dikenal)

4.      Al-Mukhtasar (ringkasan)

5.      Adillah al-tanbih li ‘Ulum al-Hadis.

C. Latar Belakang Penyusunan  dan Metodologi Penafsiran

Dalam pendahuluan kitabnya beliau menjelaskan urgensi tafsir ,para ulama tafsir dari sahabat dan tabi’in ,metode tafsir yang paling baik. Beliau mengatakan dalam pendahuluan kitab tafsirnya ,bahwa kewajiban yang terpikul dipundak para ulama adalah menyelidiki makan-makna kalamullah dan menafsirkannya,menggali dari sumber-sumbernya serta mempelajari hal tersebut dan mengajarkannya.

Allah SWT mencela kaum ahli kitab karena mereka berpaling dari kitab Allah yang diturunkan kepada mereka ,mengejar keduniaanserta menghimpunnya dan sibuk dengan semua hal yang tidak ada kaitannya dengan apa  yang diperintahkan oleh Allah SWT melalui kitabnya.

Maka sudah menjadi kewajiban kaum muslim untuk menghentikan semua perbuatan yang menyebabkan( mereka kaum ahli kitab) dicela oleh Allah ,mengerjakan hal-hal yang diperintahkannya ,yaitu mempelajari kitab Allah yang diturunkan kepada kita semua,mengajarkanya ,memahaminya dan memberikan pengertian tentangnya

Tentang Kitab Tafsir Ibnu Katsir Salah satu karya Ibnu Katsir yang monumental dan populer hingga sekarang adalah Tafsir Ibnu Katsir. Mengenai nama tafsir yang dikarang oleh Ibnu Katsir ini tidak ada data yang dapat memastikan berasal dari pengarangnya. Hal ini karena dalam kitab tafsir dan karya-karya lainnya Ibnu Katsir tidak menyebutkan judul/nama bagi kitab tafsir, padahal untuk karya-karya lainnya ia menamainya.

 Ada beberapa pendapat mengenai nama tafsir Ibnu Katsir :

1.      Para penulis sejarah tafsir al-qur’an  seperti Muhammad Husaȋn al-Zahabi dan

Muhammad ‘Alȋ al-Sâbȗnȋ menyebut tafsir karya ibnu katsir ini dengan nama Tafsir al-Qur’ân al-‘Azȋm.

2.   ada pula yang memakai judul Tafsir Ibnu Katsir, perbedaan  nama/judul  tersebut hanyalah pada namanya sedangkan isinya sama.

3.    Sementara Ibnu Thaqri Bardi menyebut karya tersebut dengan nama Tafsir Al-Quran al-Karim.

Ketiga nama itu sebenarnya bisa diterima sebagai esensi yang dimaksudkan tidak lain adalah Tafsir Ibnu Katsir karya Ibnu Katsir sendiri. Tafsir al-Quran al-‘Azhim.  Dari masa hidup penulisnya diketahui bahwa kitab tafsir ini muncul pada abad ke-8 H/14 M.  Berdasarkan data yang diperoleh kitab ini pertama kali diterbitkan di Kairo pada tahun 1342 H/ 1923 M yang terdiri dari empat jilid.

Tafsir ini menggunakan sumber-sumber primer yang menjelaskan ayat-ayat al-quran dengan bahasa yang sederhana dan gampang dipahami. Tafsir ini lebih mementingkan riwayat-riwayat yang otentik dan menolak pengaruh-pengaruh asing seperti israiliyat. Tafsir ini merupakan salah satu kitab yang berkualitas dan otentik.

. 

Ibnu katsir didalam menyusun tafsirnya yang pertama adalah menyebutkan ayat terlebih dahulu,kemudian menjelaskan makna secara umum, selanjutnya menafsirkannya dengan ayat, hadis,perkataan sahabat dan tabi’in. terkadang beliau menjelaskan seputar hukum yang berkaitan dengan ayat, dengan dukungan ayat atau dalil lain dari al-qur,an dan hadis serta di lengkapi dengan pendapat ahli fiqih disertai dalilnya apabila masalah tersebut diperseslisihkan diantara merekaa, selanjutnya beliau melakukan tarjih (memilih dan menguatkan )salah satu pendapat tersebut.

Langkah-langkah yang dimabil Ibnu katsir secara garis besar dalam menafsirkan ayat   al-qur an

1.      Menyebutkan ayat yang ditafsirkannya ,kemudian menafsirkannya dengan bahasa yang mudah dan ringkas

2.      Mengemukakan berbagai hadis atau  riwayat yang marfu’(yang disandarkan kepada nabi SAW baik sanadnya bersambung maupun tidak), berhubungan dengan ayat  yang sedang ditafsirkan

3.      Mengemukakan berbagai pendapat mufassir atau ulama sebelumnya. Dalam hal ini ,ia terkadang menentukan pendapat yang paling kuat diantara pendapat para ulama yang dikutipnya,,atau mengemukan pendapat sendiri dan terkadang ia sendiri tidak berpendapat.

Tafsir ini dibuat oleh ibnu katsir berdasarkan sistematika tertib susunan ayat –ayat dan surat dalam mushaf al-qur an ,yang lazim disebut sebagai sistematika tartib muhafi secara rinci ,kandungan dan urutan tafsir ,yang terdiri dari 4 jilid :

a.)    Jillid  I berisi tafsir surat al-fatiha sampai surat an-nisa

b.)    Jilid II berisi tafsir surat al-maidah sampai surat an nahl

c.)    Jilid III berisi tentang tafsir surat al-isra’ sampai surat yasiin

d.)   Jilid 4 berisi tentang tafsir surat as-sofat sampai surat an-nas

D.. Komentar ulama  

Sebagai seorang sosok ilmuan yang mempunyai nama besar dalam dunia keislaman. Ibnu katsir telah memberi pengaruh yang besar terhadap para ulama mutaakhirin seterusnya dan masyarakat islam umumnya. Justru nama beliau sering dinukil dalam karya-karya ulama yang terkemudian serta karya-karyanya dijadikan rujukan. Berbagai pujian dan pandangan juga sering diberikan kepada beliau atas  kefasihan dan kompetensinya dalam ilmu keislaman.

 Para pakar tafsir dari ulumul qur an umumnya menyatakan bahwa tafsir Ibnu Katsir ini merupakan kitab tafsir bil ma’sur terbesar ke dua setelah yafsir at- Thoibari

            Pandangan ulama terhadap Ibnu katsir dan kitab tafsirnya sebagai berikut :

1.      Muhammad Ali as-Sabuni

Ibnu katsir adalah sosk yang tinggi keilmuannya ,lautan yang menyimpan semua lautan ilmu ,khasnya ilmu tafsir ,sejarah dan hadist ,bekiau adlah imam yang mulia dan mahir dalam uslub penulisab dan penyusunan kitab.

2.      Manna al-Qattan

Beliau adalah seorang faqih yang tekun ,ahli hadis yang cerdas ,sejarawan yang mahir dan mufassir yang dhobbit.

3.      Ahmad Muhammad Syakir

Beliau  memiliki pandangan tersendiri ,senantiasa berargumentasi dengan dalil dan tidak fanatik terhadap madzhabnya atau madzhab lain.     

4.      Muhammad al –Gazali

menyatakan bahwa betapun Ibnu katsir dalam tafsirnya telah berusaha menyeleksi hadi-hadis atau riwayat-riwayat (secara relative ketat ) ternyata masih juga memuat hadist yang sanadnya dho’if dan kontradiktif ,dan juga secara teknis ia terkadang hanya menyebutkan mkasud hadisnya tanpa tanpa menampilkan matan atuau edaksi hadisnya  

E.    Contoh Penafsiran

 

وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَآؤُوْاْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللَّهِ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُواْ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ذَلِكَ بِمَا عَصَواْ وَّكَانُواْ يَعْتَدُونَ -٦١-

 

Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas. (QS: al-Baqarah/2: 61)

Allah Ta’ala berfirman,” lalu ditimpakanlah kepada mereka  nista dan kehinaan,”artinya nista dan kehinaan itu diberlakukan dan ditetapkan atas mereka sebagai ketetapan dan takdir. Yakni mereka senantiasa dihinakan. Setiap orang yang menjumpai mereka akan memandang mereka hina dan rendah serta menetapkan kekerdilannya. Di samping itu, mereka merasa kehinaan dan kenistaan lantaran dosa yang telah mereka perbuat. Al-Hasan berkata,” Allah menghinakan merka , tidak punya kekuatan serta menjadikan mereka dibawah kaki orang muslim hingga umat islam sekarang dan kaum Majusi mewajibkan mereka bayar pajak, serta mereka kembali memikul murkaan dan kemarahan Allah karena dosa-dosa yang telah mereka lakukan.

“Hal itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak. “Allah Ta’ala berfirman, sesungguhnya Allah membalas terhadap mereka dengan kehinaan, kenistaan, kemurkaan dan kemarah. Sebab mereka sombong dan tidak mau mengikuti syari’at yang dibawa para nabi. Mereka telah mengurangi haknya hingga mencapai suatu titik  keadaan yang menyerek mereka pada pembunuhan  para nabi tanpa hak, yaitu kejahatan yang mereka lakukan. Tidak ada kekafiran yang lebih besar dan lebih jahat daripada membunuh nabi.

عن عبدالله ين مسعود رضي الله عنه، أن النبي صالله عليه وسلم قال: أشد الناس عذابا يوم القيامة،رجل قتله نبي، أو قتل نبيا وامام ضلالة وممثل من ممثلتين(رواه أحمد)

      

       Dari ‘Abdullah bin Mas’ȗd Rasulullah Saw bersabda, manusia yang paling berat siksanya pada hari kiamat ialah orang yang dibunuh nabi, membunuh nabi, pemimpin yang sesat dan pelaku sadis dalam membunuh.( Imam Ahmad)

Dalam hadits lain dikatakan,” kesombongan ialah menolak kebenaran dan menzalimi orang lain,” yaitu menolak hak, melecehkan, meremehkan orang lain dan membanggakan diri. Oleh karena itu, Allah menetapkan kenistaan  kepada mereka yang tidak dapat ditolak serta menyeliputi kehinaan, baik di dunia maupun akhirat sebagai pembalasan yang setimpal. Hal ini mereka durhaka dan melampaui batas dengan berbagai  kemaksiatan dan melanggar hal-hal yang diharamkan Allah.[10]

.

 DAFTAR PUSTAKA

Hifni, Studi kitab tasir Klasik dan pertengahan. Pustaka : Jakarta 2004

Manna al-Qattan, Mabahits fi Ulumi Qur’an. Jakarta : Litera antar nusa

Mahmud abdul Halim, Metodologi Tafsir. Jakarta : Kalam mulia 2006


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGANTAR IDEOLOGI

History of snouck hurgronje

APA ITU KAPITALISME?