APA ITU KOMUNISME?
1. Pengertian Komunisme
Komunis mulai populer dipergunakan setelah revolusi di tahun 1830 di Peracis. Suatu gerakan revolusi yang menghendaki perubahan pemerintahan yang bersifat parlementer dan dihapuskannya raja. Istilah komunis, awalnya mengandung dua pengertian. Pertama, ada hubungannya dengan komune (commune) suatu satuan dasar bagi wilayah negara yang berpemerintahan sendiri, dengan negara itu sendiri sebagai federasian komune- komune itu. Kedua, ia menunjukkan milik atau kepunyaan bersama. Pada esensinya adalah sebuah alra berfikir berlandaskan kepadaatheisme, yang menjadikan materi sebagai asal segala galanya. Ditafsirkannya sejarah berdasarkan pertarungan kelas faktorekonomi. Karl Marx dan Frederich Engels adalah tokoh utamanya dalam mengembangkan faham ini.
Komunisme lahir sebagai
reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu
mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh.Istilah komunisme
sering dicampuradukkan dengan Marxisme. Komunisme adalah ideologi yang
digunakan partai komunis di seluruh dunia. Racikan ideologi ini berasal
dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut “Marxisme-Leninisme”. Dalam
komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Logika
secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh, namun
pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah
dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank.
Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan
oleh Politbiro.
Inilah
yang menyebabkan komunisme menjadi "tumpul" dan tidak lagi
diminati. Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme
sebagai alat kekuasaan, dimanakepemilikan modal atas individu sangat
dibatasi. Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh
negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangatmembatasi
demokrasi pada rakyatnya, dan karenanya komunisme juga disebut anti liberalisme.
Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan
prinsip agama adalah racun yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang
rasional dan nyata. Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan
saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November
1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi
dan disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun 2005 negara yang
masih menganut paham komunis adalah Tiongkok, Vietnam, Korea
Utara, Kuba dan Laos.
2. Ide Dasar Komunisme
Komunisme masa kini menitik beratkan empat ide:
1] Sekelumit kecil orang hidup dalam kemewahan yang berlimpah, sedangkan kaum pekerja yang teramat banyak jumlahnya bergelimang papa sengsara.
2] Cara untuk merombak ketidakadilan ini adalah dengan jalan melaksanakan sistem sosialis, yaitu sistem dimana alat produksi dikuasai negara dan bukannya oleh pribadi swasta.
3] Pada umumnya, satu-satunya jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem sosialis ini adalah lewat revousi kekerasan.
4] Untuk menjaga kelanggengan sistem sosialis harus diatur oleh kediktatoran partai Komunis dalam jangka waktu yang memadai.
Tiga dari ide pertama sudah dicetuskan dengan jelas sebelum Marx, sedangkan ide yang keempat berasal dari gagasan Marx mengenai “diktatur proletariat”, sementara itu lamanya berlaku kediktatoran Soviet sekarang lebih merupakan langkah-Iangkah Lenin dan Stalin daripada gagasan tulisan Marx, Hal ini nampaknya menimbulkan anggapan bahwa pengaruh Marx dalam Komunisme lebih kecil dari kenyataan sebenamya, dan penghagaan orang-orang terhadap tulisantulisannya lebih menyerupai etalase untuk membenarkan sifat “keilmiahan” dari pada ide dan politik yang sudah terlaksana dan diterima.
3. Ciri-ciri Inti
Masyarakat Komunis
Ciri-ciri inti masyarakat komunis adalah;
1] penghapusan hak
milik pribadi atas alat-alat produksi.
2] penghapusan kelas-kelas
sosialisme.
3] menghilangnya negara.
4] pengahapusan pembagian kerja. Kelas-kelas tidak perlu dihapus secara khusus sesudah kelas kapitalisme ditiadakan karena kapitalisme sendiri sudah mengahapus semua kelas, sehingga hanya tinggal proletariat. Itulah sebabnya revolusi sosialis tidak akan menghasilkan masyarakat atas dan masyarakat bawah lagi.
4. Filsafat Perubahan Sosial dalam Manifesto
Komunis
Dalam materialisme dialektik, tindakan adalah yang pertama dan fikiran adalah yang kedua. Aliran ini mengatakan bahwa tak terdapat pengetahuan yang hanya merupakan pemikiran tentang alam; pengetahuan selalu dikaitkan dengan tindakan. Pada zaman dahulu, menurut Marx, para filosof telah menjelaskan alam dengan cara yang berbeda-beda. Kewajiban manusia sekarang adalah untuk mengubah dunia, dan ini adalah tugas dan misi yang bersejarah dari kaum komunis. Dalam melakukan tugas ini, mereka tidak ragu-ragu untuk mengambil tindakan dan menggunakan kekerasan guna mencapai maksud mereka. Sesungguhnya, kebanyakan orang komunis percaya bahwa kekerasan adalah perlu untuk menghilangkan kejahatan dari masyarakat. Masyarakat, seperti benda-benda lain, selalu dalam proses perubahan. Ia tidak dapat diam (statis) karena meteri itu sedniri bergerak (dinamis). Akan tetapi perubahan atau proses perkembangan itu tidak sederhana, lurus atau linear. Selalu terjadi perubahan-perubahan yang kecil, yang tidak terlihat, dan kelihatannya tidak mengubah watak benda yang berubah itu, sampai terjadilah suatu tahap dimana suatu benda tidak dapat berubah tanpa menjadi benda lain. Pada waktu itu terjadi suatu perubahan yang mendadak. Sebagai contoh, air dipanaskan pelan-pelan, ia menjadi bertambah panas sedikit demi sedikit. Sampai akhirnya secara mendadak, pada suatu tahap, ia menjadi uap, dan terjadilah perubahan keadaan. Ada perkembangan yang lalu dari perubahan kuantitatif yang sangat kecil dan tidak berarti, kemudian menjadi perubahan yang penting terbuka dan kemudian menjadi perubahan kualitas; terjadi juga suatu perkembangan dimana perubahan kualitatif terjadi dengan lekas dan mendadak, berupa suatu loncatan dari suatu keadaan kepada keadaan yang lain. Begitu juga dalam hubungan ekonomi dari suatu masyarakat dan dalam pertarungan kepentigan antara kelas, situasi revolusioner akan muncul. Jika ditafsirkan dengan cara ini maka materialisme dialektik memberi dasar kepada perjuangan kelas dan tindakan revolusioner.
Pada
tahun 1848 Karl Marx dan Freidrich Engels menerbitkan Manifesto Komunis,
suatu dokumen yang banyak mempengaruhi gerakan revolusioner. Akhirnya Karl
Marx menerbitkan karyanya yang besar, Das Kapital, Jilid pertama terbit
pada tahun 1867. Marx membentuk interpretasi ekonomi tentang
sejarah, dan interpretasi tersebut telah berpengaruh kuat selama seratus
tahun terakhir ini. Bagi Marx faktor ekonomi adalah faktor yang menentukan
dalam perkembangan sejarah manusia. Sejarah digambarkan sebagai pertempuran
kelas, dimana alat-alat produksi, didistribusi dan pertukaran barang dalam
struktur ekonomi dari masyarakat menyebabkan perubahan dalam hubungan
kelas, dan ini semua mempengaruhi kebiasaan dalam tradisi politik, sosial,
moral dan agama.
Terdapat lima
macam sistem produksi, empat macam telah muncul bergantian dalam
masyarakat manusia. Sistem kelima diramalkan akan muncul pada hari esok
yang dekat, dan sekarang sudah mulai terbentuk. Yang pertama adalah
sistem komunisme primitif. Sistem ini adalah tindakan ekonomi yang pertama
dan mempunyai ciri-ciri pemilikan benda secara kolektif, hubungan
yang damai antar perorangan dan tidak adanya tehnologi. Tingkat kedua adalah
sistem produksi kuno yang didasarkan atas perbudakan. Cirinya adalah
timbulnya hal milik pribadi, yang terjadi ketika pertanian dan
pemeliharaan binatang mengganti perburuan sebagai sarana hidup. Dengan
lekas, kelompok aristokrat dan kelas tinggi memperbudak kelompok lain.
Pertarungan kepentingan timbul ketika kelompok minoritas menguasai sarana
hidup. Tingkatan ketiga adalah tingkatan dimana
kelompok-kelompok feodal menguasasi penduduk-penduduk. Pembesar-pembesar
feodal menguasai kelebihan hasil para penduduk yghanya dapat hidup secara
sangat sederhana. Pada tingkatan keempat, timbulah sistem
borjuis atau kapitalis dengan meningkatnya perdagangan, penciptaan dan
pembagian pekerjaan; sistem pabrik menimbulkan industrialis kapitalis,
yang memiliki dan mengontrol alat-alat produksi. Si pekerja
hanya memiliki kekuatan badan, dan terpaksa menyewakan dirinya.Sebagai
giliran tangan menimbulkan masyarakat dengan
pengusaha kapitalis. Sejarah masyarakat mulai pecahnya masyarakat
primitif bersama adalah sejarah pertarungan kelas. Selama seratus
lima puluh tahun terakhir, kapitalisme industri dengan doktrin self-interest (kepentingan
diri sendiri)-nya telah membagi masyarakat menjadi dua kelompok yang
bertentangan: borjuis atau kelompok yang memiliki dan proletar atau kaum
buruh. Oleh karena kelas yang memiliki menguasai lembaga-lembaga kunci
dari masyarakat dan tidak mengizinkan perubahan besar dengan jalan damai,
maka jalan keluarnya adalah penggulingan kondisi sosial yang ada
dengan kekerasan. Setelah revolusi, menurut materialisme dialektik
dan filsafat komunis, akan terdapat dua tingkat masyarakat. Pertama
tingkat peralihan, yaitu periode kediktatoran dari kaum proletar.
Dalam waktu tersebut orang mengadakan perubahan sosial
yang revolusioner, dan kelas-kelas masyarakat dihilangkan
dengan dihilangkannya hak milik pribadi terhadap sarana produksi,
distribusi dan pertukaran (excange). Tingkat kedua setelah revolusi
adalah tingkat kelima dan tipe terakhir dari sistem produksi. Itu
adalah “masyarakat tanpa kelas” atau komunisme murni.
Pada
tingkatan tersebut bentrokan dan eksploitasi akan telah selesai, dan semua
orang, pria dan wanita akan terjamin kehidupannya yang layak. Negara tidak
lagi menjadi alat kelas dan dialektik tidak berlaku lagi dalam masyarakat
tanpa kelas. Akan terdapat kemerdekaan, persamaan, perdamaian dan rizki
pun melimpah. Masyarakat akan menyaksikan realisasi kata-kata: dari setiap
orang menurut kemauannya, bagi setiap orang menurut kebutuhannya
5. Kedudukan Proletariat
dalam Komunisme
Komunisme adalah doktrin
mengenai keadaan bagi kemerdekaan proletariat. Bahwa terwujudkanya
komunisme membutuhkan keniscayaan terciptanya proletariat, dan
proletariat adalah Proletariat merupakan kelas dalam masyarakat yang
hidup hanya dengan menjual tenaga kerjanya dan tidak menarik keuntungan
dari mana-mana jenis kapital; kebiluran dan kesengsaraan mereka, hidup dan
mati mereka, kewujudan semena mena mereka bergantung kepada keperluan
tenaga pekerja–dan oleh kerana itu, bergantung kepada keadaan perniagaan
yang senantiasa berubah, dan ketidak-tentuan persaingan yang
tidak terkawal. Proletariat, atau kelas proletariat, merupakan,
dalam sekata dua, kelas pekerja abad ke-19.
Proletariat menjelma
semasa revolusi perindustrian, yang berlaku di England pada hujung abad
ke-18, dan yang diulangi di setiap negara bertamadun di seluruh dunia.
Revolusi perindustrian ini dijana oleh penciptaan enjin stim, mesin
menenun mekanikal dan pelbagai peralatan mekanikal yang lain. Mesin-mesin
ini, yang begitu mahal sekali dan, oleh karena itu, hanya dapat dibeli
oleh kapitalis besar, mengubah cara pengeluaran dan mengambil tempat
bekas pekerja, kerana mesin-mesin tersebut menghasilkan komoditi
yang lebih murah dan lebih baik daripada yang dapat dihasilkan oleh
para pekerja dengan roda penenun dan penenun tangan mereka yang tidak
memadai. Mesin-mesin tersebut menghadiahkan bidang indutsri ke dalam
tangan kapitalis besar dan menghancurkan nilai harta para pekerja (peralatan,
alat penenun dan sebagainya). Akibatnya, pihak kapitalis berjaya merangkul
kesemuanya dalam tangan mereka dan tidak terdapat apa-apa yang tinggal
untuk para pekerja. Ini menandakan pengenalan sistem perkilangan kepada industri
tekstil. Selepas dorongan bagi pengenalan mesin-mesin dan sistem
perkilangan diberi, sistem ini menjalar dengan pantas ke setiap bidang
indutsri yang lain, khususnya pencetakan buku dan pengecapan kain,
pembuatan barangan tembikar, dan indutsri mlogam. Pekerjaan-pekerjaan
semakin dibahagikan di kalangan individu sehingga pekerja yang dahulunya
melaksanakan tugas yang menyeleruh, sekarang hanya melaksanakan sebahagian
daripada tugas tersebut. Pembahagian tugas ini membenarkan benda-benda dihasilkan
dengan lebih cepat dan lebih murah. Ia mengurangkan aktiviti pekerja
kepada gerakan mekanikal senang dan beterusan yang dapat dilaksanakan dengan
lebih baik oleh mesin-mesin. Dalam cara ini, segala industri tersebut
jatuh, satu demi satu, di bawah kekuasaan stim, mesin-mesin dan sistem
perkilangan, seperti yang berlaku kepada penenunan dan
penganyaman. artisan bebas.
Manufaktur diusahakan oleh pekerja yang bekerja untuk pedagang kapitalis,
atau oleh kumpulan tukang kraf yang bekerja di bengkel-bengkel besar yang
dimiliki oleh kapitalis. Oleh kerana itu, ia merupakan keadaan peralihan
di antara kesatuan tukang (kraftangan) dan cara pengeluaran moden
(kapitalis). Dalam karya mereka yang ditulis pada waktu-waktu lain, Marx
dan Engels menggantikan ungkapan ‘penjualan tenaga pekerja,’ ‘nilai tenaga
pekerja’ dan ‘harga tenaga pekerja’ yang digunakan di sini dengan ungkapan
‘penjualan kuasa tenaga pekerja,’ ‘nilai kuasa tenaga
pekerja’ dan ‘harga kuasa tenaga pekerja’
(yang diperkenalkan oleh Marx) yang lebih tepat. Tetapi, pada
masa yang sama, bidang-bidang tersebut turut jatuh ke dalam tangan
kapitalis besar, dan para pekerja dilucutkan kebebasan mereka.
Lama-kelamaan, bukan sahaja pengilangan tulin bahkan juga kraftangan jatuh
ke dalam cengkaman sistem perkilangan, apabila kapitalis besar mengambil
tempat tukang mahir kecil dengan mendirikan bengkel-bengkel besar, yang
lebih menjimatkan dan membenarkan pembahagian tugas yang
lebih terperinci. Begitulah hampir segala jenis pekerjaan diusahakan
di kilang[1] kilang
di setiap negara bertamadun-dan, dalam hampir setiap bidang kerja,
kraf-tangan dan pengeluaran telah dilintasi.
Proses ini telah menghancurkan kelas menengah lama pada tahap yang lebih teruk lagi, khususnya tukang kraftangan kecil-kecilan; ia telah mengubah keadaan pekerja secara menyeluruh; dan dua kelas baru telah diwujudkan yang, secara perlahan-lahan, sedang menelan kelas kelas yang lain. Ini merupakan: 1] Kelas kapitalis besar yang, di setiap negara bertamadun, memiliki secara eksklusif segala keperluan hidup dan peralatan (mesin-mesin dan kilang-kilang) dan bahan-bahan yang diperlukan untuk penghasilakn keperluan hidup. Ini merupakan kelas borjuas, atau borjuasi. 2] Kelas yang tidak berharta, yang terpaksa menjual tenaga pekerja mereka kepada borjuasi untuk mendapat, secara berbalas, keperluan hidup untuk kesenangan mereka. Mereka diberikan nama kelas proletariat, atau pendek kata, proletariat.
6. Sejarah Perkembangan
Komunisme
Rusia, merupakan pusat kegiatan pembaharuan untuk menegakkan negara yang berdasarkan faham komunisme setelah meletusnya Revolusi Bolshevik di tahun 1917. Pada tahun 1919 didirikan Third International atau yang dikenal dengan Komunisme Internasional. Sosialisme-komunis dikenal juga dengan istilah Boshevism, kelompok ini yang memenangkan puncak revolusi di Rusia di tahun 1917 itu. Sebelumnya pada tahun 1989, setelah berdiri Social Democracy Party yang membuka cakrawala berfikir baru bagi parpenulis Rusia. Rapat kerja yang dilakukan di kota Perlizt dipenuhi dengan tantangan yang tajam sesama mereka, sampai akhirnya kemudian terpecah menjadi dua golongan. Golongan pertama memilih cara kerja melalui cara berjuang yang tidak revolusioner diberi nama Menshevic atau kelompok minoritas. Adapun golongan kedua dengan pengikut mayoritas memilih perjuangan dengan cara revolusioner, kelompok ini disebut Bolshevic. Golongan ini berhasil memegang kekuasaan tertinggi di Rusia dibawah kepemimpinan Lenin, didukung Trotsky yang dilanjutkan oleh Stalin, Kruschev, Beznev, Androvov, Chernenko sampai Gorbachev.
7. Sistem Politik
Komunisme
Secara teoretis,
pemerintahan komunis yang didasarkan ideologinya memperlakukan semua
negara bagian mereka, rakyat dan cita-citanya menciptakan masyarakat sama
rata-sama rasa. Dalam kenyataannya kekerasan, penyingkiran
lawan-lawan, pembuangan, pengasingan, agitasi dan propaganda
untuk menghancurkan bagi mereka yang tidak sejalan merupakan tindakan
yang biasa dan harus dijalankan dengan cara revolusioner dan radikal.
Dengan demikian ideologi komunisme dengan Marxisme-nya cenderung untuk
melahirkan sistem politik yang otoriter dan tiranik seperti yang
diperlihatkan oleh penguasa Stalin dan Lenin di Rusia, Mao Tse Tung di China,
Fidel Castro di Kuba, Rezim Kemer Merah dengan Polpot dan Khi Smpan di
Kamboja, Kim Sung di Korea Utara, Afganistan di masa Babrak
Karmal. Sejumlah negara dikawasan Eropa Timur yang menjadi satelit
Uni Sovyet seperti Hingaria, Bulgaria, Jerman timur, Latvia,
Lithuania, Estonia, Rumania, Polandia. Kemudian negara dibawah
Konfederasi Rusia yang menjadi Uni Sovyet seperti Georgia,
Turkistan, Azerbaijan, Turmikistan, Kazakstan, Armenia. Selain itu negara
yang berporos kepada faham Marxis dikawasan Afrika, Asia dan
Amerika Latin.
Melalui partai komunis
yang menganut single party memegang kekuasaan dengan
mutlak-diktator. Rakyat tidak mungkin mengembangkan buah pikirannya,
apalagi melakukan partisipasi politik yang berbeda dengan partai komunis
yang berkuasa, termasuk untuk mengemukakan kebijaksanaan partai
negara. Bagaimana Stalin dan Breznev, menumpas sejumlah negara
yang menuntut persamaan hak atau keinginan melepaskan diri dari
satelit Uni Sovyet seperti Geogia, Rumania, Polandia,
Hongaria, Chekoslovakia dan Afganistan di era 1950-an sampai
1970-an. Dalam membawa misi komunismenya untuk mencapai dan menguasai
politik dalam masyarakat maupun negara, kalangan ini bila mungkin
membentuk partai politik berupa partai komunis. Dalam struktur politik,
negara yang berfaham ideologi komunis menganut sistem komando, hierarkis
dari atas, dengan pola yang sentralistik, dan diktatur atas nama proletar,
sehingga sering disebut diktatur proletariat. Oleh karena itu dalam
mengambil keputusan ada tiga tingkat atau jalur untuk lahirnya suatu
kebijakan politik, yakni; 1] Polit Biro (vanguard) merupakan
pimpinan tertinggi dan pemutus, 2] partai atau parlemen, 3] negara
terakhir masyarakat. Secara resmi, negara komunis mengaku kemajemukan
masyarakat, sebagai realisasinya ada wadah yakni partai. Akan tetapi
masyarakat komunis, Marxisme, Leninisme mengajarkan bahwa
sosialisme dibentuk dan dipertahankan melalui “Kediktaturan Proletariat.” Kediktaturan
Proletariat dilakukan melalui partai hanya mungkin melalui kediktaturan
Polit Biro. Inilah doktrin Sentralisme Demokrasi.
8. Sistem Perekonomian/
Tata Ekonomi Komunisme
Komunisme
adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur
seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak
diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa
ditentukan oleh pemerintah.
Semua unit bisnis mulai dari yang kecil
hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan
ekonomi dan kebersamaan. Namun tujuan sistem komunis tersebut belum
pernah sampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara
yang meninggalkan sistem komunisme tersebut.
Lenin dalam melihat
kemakmuran ekonomi yang menjadi syarat utama untuk mencapai cita-cita
komunis. Ia bersandar kepada tiga prinsip untuk mencapai tujuan
tersebut: Pertama, industrialisasi secara pesat, teruatama
sekali dengan mengandalkan pembangunan indutri; Kedua, perencanaan
menyeluruh degan mengkoordinasikan kehidupan anggota masyarakat secara
seksama oleh suatu organisasi tehnik birokratis (kita harus meniru
kapitalis); Ketiga, perlembagaan persaingan sebagai cara untuk
model dan rangsangan bagi usaha individu dan kolektif, melalui
pemberian rangsangan bagi kepentingan pribadi dalam bentuk gaji
serta imbalan yang tidak sama, dan insentif material dan jabatan
untuk mereka yang ahli secara tehnis dan cakap secara administratif.
Pada hakikatnya dalam penerapannya, ideologi komunisme dalam satu negara dengan masyarakatnya tercipta bentuk pemerintahan serta sistem politiknya yang diktatur dan otoriter penguasa dan partai terhadap rakyatnya. Dalam bidang ekonomi, telah menciptakan kelas baru antara pemegang kekuasaan dengan rakyat, yakni ditindasnya hak rakyat dalam berkreativitas dibidang ekonomi serta pemilikan. Dibidang sosial budaya telah menciptakan manusia yang tidak lagi memiliki harkat kemanusiaan yang asasi dan universal.
9. Prinsip-prinsip
Komunisme
Pertama, yang
dimasud dengan ideologi komunisme ialah
sistem politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan berdasarkan ajaran Marxisme-Leninisme.
Kedua, ideologi komunis yang berasal daripemikiran Marx memberikan ekspresi
harapan. Filsafat Marx yang komunis telah menyadarkan janji penyelamatan
sosial.
Ketiga, orang
komunis percaya bahwa historical materialis, sebab mereka memandang
soal-soal spiritual hanya sebagai efek sampingan hakikat dari keadaan
perkembangan materi termasuk ekonomi. Agama muncul menurut Marx disebabkan
adanya perbedaan kelas sosial. Agama menjadi produk perbedaan kelas. Agama
merupakan perangkap yang dipasang kelas penguasa untuk menjerat
kelas proletariat yang tertindas. Apabila perbedaan kelas itu hilang, maka agama
dengan sendirinya akan lenyap sebab pada saat itu perangkap (agama) tidak
dibutuhkan lagi. Komunisme juga tidak menerima pikiran orang lain (distrust
of others reasons), penyanggahan terhadap persamaan manusia (denial
of human.
Reference :
Alfian, Politik, Kebudayaan dan
Manusia Indonesia (Jakarta: LP3ES, 1982)
hlm. 45.49
Ali Syariati, Kritik Islam atas
Marxisme (Bandung: Mizan, 1983) hlm. 139. 61
Sjafruddin Prawiranegara, Agama dan Ideologi (Jakarta: Bulan Bintang,1971)
Diambil dari Prinsip-prinsip Komunisme,
oleh Frederick Engels, Ditulis pada
Oktober-November 1847, Dari Selected Works, Jilid1, muka surat 81-97, diterbitkan oleh Penerbit Progress, Moskow; 1969.45
Murtadho Muthahhari, Masyarakat dan Sejarah Kritik Islam atas Marxisme dan Teori lainnya, lihat dalam Ahmad Suhelmi, Pemikiran Politik Barat; Kajian
Sejarah Perkembagan Pemikiran Negara,
Masyarakat dan Kekuasaan (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2001)
Sukarna, Ideologi (Bandung: Alumni, 1981
Komentar
Posting Komentar